Forum Studi dan Komunikasi Islam (FOSKI) dibentuk pada tanggal 24 September 2006 oleh mahasiswa-mahasiswi muslim STMIK Banjarbaru yang prihatin terhadap kondisi moralita dan akhlak civitas akademika. Hanya dengan beranggotakan kurang dari 10 orang, maka disepakatilah untuk membentuk sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak dalam bidang kerohanian Islam, awalnya nama FOSKI belum tercetus, tetapi yang terpikir adalah nama Islamic Cyber Community (ICC) karena memang background akademik kita adalah computer dan teknologi informasi.
Seiring berjalan waktu, amat panjang rasanya sewaktu mengurus legalitas UKM ini, kinerja BEM saat itu sangat lemah karena memang kurangnya dinamisasi organisasi, sampai akhirnya BEM berganti kepengurusan pada tahun 2007, barulah UKM ICC mendapatkan legalitas melalui SK dari Ketua STMIK Banjarbaru, namun karena faktor eksistensi, nama ICC kemudian berganti lagi menjadi Forum Kajian Islam (FKI). Sejak mendapatkan SK, maka FKI pun mulai melakukan sesuatu untuk mensyiarkan Islam lebih dalam kepada seluruh civitas akademika STMIK Banjarbaru, mulai dari ta’lim, bedah buku sampai training. Namun sangat disayangkan, dari beberapa kegiatan FKI, tidak pernah mendapatkan peserta lebih dari 10 orang.
Akhirnya kita menyadari bahwa kultur mahasiswa STMIK memang agak berbeda jika dibandingkan dengan mahasiswa seperti di Unlam, study oriented sangat menjadi prinsip dan dipegang teguh oleh hampir mayoritas mahasiswa STMIK Banjarbaru.
Setelah sempat mengalami pasang surut organisasi, FKI mulai berbenah diri, sadar bahwa diam tidak akan pernah menjadi penyelesai masalah, akhirnya FKI mencoba kembali bangkit. Menjelang penerimaan mahasiswa baru tahun 2008, FKI mencoba memperbaiki struktur dan melengkapi perangkat-perangkat organisasi seperti lambang, GBHO (Garis Besar Haluan Organisasi) dan MPO (Mekanisme Penyelenggaraan Organisasi). Dengan berbagai pertimbangan, lagi-lagi nama FKI harus diganti, kali ini diputuskan nama FKI diganti menjadi Forum Studi dan Komunikasi Islam (FOSKI), Insya Allah ini adalah nama terakhir dan tidak akan mengalami perubahan lagi.
Dalam perjalanannya, FOSKI memang sering mendapatkan hambatan, terlebih hambatan ayang datang dari internal FOSKI sendiri, faktor pembinaan kader (kaderisasi) menjadi penyebab utama, namun FOSKI menyadari bahwa rintangan dalam dakwah sesungguhnya merupakan sunnatu’ dakwah (ketentuan dakwah) yang memang suka tidak suka harus dihadapi. Namun FOSKI meyakini, meski kondisi struktur sering mengalami jatuh bangun, tetapi jika kesabaran dan keteguhan untuk tetap berpijak di jalan dakwah, maka Insya Allah, semua cobaan itu akan berganti menjadi sebuah kemenangan besar, dimana kampus STMIK Banjarbaru akan menjadi kampus yang penuh dengan nuansa kehiudpan yang islami
